Mantis Religiosa

Bima sakti
Sep 24, 2020

“Kadang kita suka nuduh-nuduh hewan itu makhluk yang goblok, sebenernya manusia aja yang nggak cukup pintar untuk mengerti hewan lain. Padahal hewan punya inner lives yang juga sama kompleksnya atau bahkan lebih kompleks dari manusia. Contohnya mantis religiosa, spesies belalang yang kadang melakukan kanibalisme saat kopulasi, di mana si betina akan memakan bagian-bagian tubuh sang jantan selama aktivitas kopulasi. Jangan-jangan BDSM awalnya dari spesies ini! Hahaha..”

“Si Jantan-nya nggak ngelawan?” Nirmala penasaran.

“Nggak, ketika memakan si Jantan, sang Betina bisa memperoleh asam amino yang meningkatkan jumlah telurnya menjadi 2 kali lipat. Dilihat dari perspektif propagasi gen, ini bukan kesepakatan yang buruk, kan.” Bima nyengir sambil menatap Nirmala yang manggut-manggut. Nirmala lalu meneguk sloki berisi white wine yang tinggal setengahnya itu dalam satu teguk.

“Kalau dipikir-pikir bukannya manusia juga sama?” Ujar Nirmala setelah mengosongkan gelasnya.

“Gimana?”

“Mungkin tidak secara harfiah kanibal saat kopulasi. Tapi saat seorang anak manusia lahir ke dunia, hidup orang tuanya seringkali menjadi berputar di sekeliling anaknya saja. Hidup mereka sendiri berhenti. Dari satu perspektif, dengan lahirnya anak tersebut, diri orang tuanya telah terbunuh. Mereka membunuh diri mereka sendiri demi propagasi materi genetik mereka.”

“Apakah itu buruk?”

“Belum tentu. After all, death is a necessary ending for a good life. Hidup tanpa batas waktu itu bukan hidup, sebagaimana lingkaran yang tak memiliki keliling bukanlah lingkaran. Tragedi terjadi saat kematian dinilai datang terlalu cepat. Berapa banyak orang yang meminum sianida bernama reproduksi sebelum mereka sendiri mengalami ‘the good life’? That’s how you end up with abandoned babies or abusive parents. “

Nirmala sudah benar-benar mabuk.

--

--